Gnome Asia Summit 2019


foto bersama

Meski sudah lewat beberapa minggu acaranya, tapi saya ingin menulis ceritanya. Ceritanya saya bagi dalam dua bagian, bagian pertama tentang lokakarya dan yang kedua tentang 2 hari selanjutnya. Pada lokakarya saya tulis ceritanya di web komunitas sekalian ramein lagi webnya :D sudah pada malas nulis sepertinya jadi jarang yang bikin, log login juga cuma saya yang sering login wkwkwk kok malah curhat. Saya lihat, cerita-cerita tentang Gnome Asia Summit 2019 kebanyakan memakai bahasa Inggris semua dan oleh karena itu saya jadi berkeinginan menulis pakai bahasa Indonesia saja wkwkwwk mau pakai Inggris belum fasih soalnya.

Pendahuluan

Gnome Asia Summit adalah serentetan acara OpenSource yang saya ikuti tahun ini dan merupakan acara pertama tingkat Asia yang saya ikuti. Gnome Asia Summit ini adalah acara tahunan yang diadakan Gnome di wilayah Asia dan untuk tahun ini Indonesia terpilih sebagai tuan rumah, lebih tepatnya di Gresik. Selain Gnome Asia Summit, Indonesia juga terpilih sebagai tuan rumah OpenSuse Asia Summit yang diadakan di Bali. Pada tahun 2015, Indonesia juga menjadi tuan rumah Gnome Asia Summit tapi sayangnya saya tidak bisa ikut karena masih kuliah, belum bertemu dengan teman-teman yang merasa senasib di Bojonegoro dan masih dualboot :D. Pada acara seperti inilah saya bertemu dengan orang-orang yang menginspirasi dan pada acara seperti ini saya menemukan teman-teman senasib dari Bojoneogoro, tahun lalu di acara LibreOffice Confrence Indonesia saya bertemu mas ALif Fahmi (Pak Carik) dari Bojonegoro dan setekah itu saya mulai masuk ke dunia komunitas lokal walau orang yang selalu hadir cuma 4L wkwkwwk, rame kalau ada acara besar atau ada pembicara dari daerah lain saja :D.

Hari Ke-1

Setelah melewati hari ke-0 dan mendapatkan tempat tidur gratis, tibalah saatnya hari yang ditunggu-tunggu wkwkwk…tapi ada sedikit cerita lucu pada Jum’at malam, tidur susah sedikit-sedikit bangun dan jam 4 pagi sudah pada mandi :D, Sabtu pagi kita sholat Shubuh di masjid kampus dan bertemu dengan Pak Sokibi yang dulu tahun 2018 pernah bertemu dengan beliau dan sama-sama menjaga stand LibreOffice, setelah tegur sapa dan diakhiri dengan sedikit foto bareng tapi fotonya pakai HP pak Andik ketua panitia acara jadi saya tidak punya fotonya :D.

foto depan

Sebelum registrasi kita foto-foto dulu didepan, masih sepi juga :D. Fotonya seperti anak panti yak :D bajunya sama wkwkwkwwk… baju ini adalah kesepakatan dress code yang saya ceritakan sebelum keberangaktan di tulisan web Boxer, maaf belum ada linknya karena posting disana perlu koneksi jaringan yang lumayan besar. Karena belum ada yang datang, kita keliling sebentar di kampus dan mendekati registrasi kita naik keatas ke venue utama di Lantai 8 lewat tangga :D saya kira tinggi dan capek eh ternyata lebih capek mikirin si dia wkwkwkw…bukan begitu yak, sama-sama 8 lantai tapi lebih capek lantai 8 dikantor lewat tangga entah kenapa :D. Dibawah adalah hasil naik tangga 8 lantai :D

foto bersama

Ini kepagian berangkatnya belum ada yang datang awalnya jadi turun lagi terus registrasi lagi seperti cerita diatas :D

kepagian

Setelah pembukaan acara dengan tarian-tarian, selanjutnya ada 2 petinggi Gnome sebagai keynote. Ini saya kurang paham beliau-beliau ini ngomong apaan secara jelasnya jadi saya skip saja ya ceritanya wkwkwkw, keynote selanjutnya adalah Pak Andika, beliau bercerita tentang pengalaman beliau menggunakan OpenSource pada acara Asian Games. Setelah itu coffe break dan siap-siap memilih kelas paralel mana yang akan dipilih, untuk hari pertama ini saya memilih kelas tentang penulisan huruf Pegon di Gnome yang diisi oleh pak Aftian. Sebelum masuk kelas kita sholat, foto bareng dan cari oleh-oleh wkwkwkw.

foto bareng 2

Saat cari oleh-oleh ini kita berpisah, jadi saya cuma dan Ali saja. Menyapa beberapa teman di booth OpenSuse, ada mas Kukuh presdirnya OpenSuse Indonesia dan ada mas Rizki teman yang saya kenal waktu acara LibreOffice Confrence 2018. Setelah dari boot OpenSuse, pindah ke booth Cloud Kilat ketemu mas Imron ini kali pertama bertemu mas Imron tapi sudah sering baca namanya di grup wkwkw, pindah ke boot KLAS dan KLIM ketemu om Dion. Om Dion ini sudah pernah bertemu di acaranya Boxer bulan lalu, sayang sekali tidak ada yang mau nulis cerita acara Boxer :(. Terus terakhir pindah ke booth LibreOffice buat nyari permen dari Taiwan wkwkw. Setelah itu kembali ke lab Algo untuk lihat oleh-oleh apa saja yang didapat tapi apesnya saya dan Ali ke kunci di dalam lab karena gagang pintu dari dalam tidak wkwkwkwk.. Untung bisa kebuka lewat cara digerakin dikit lubang kuncinya.

oleh-oleh

Setelah bisa keluar kita sholat dan kembali ke kelas Pegon. Saya mengenal Pegon sejak kecil, waktu masih mengaji di TPA/TPQ yang mana semua kitabnya bertulisan Arab tapi berbahasa Jawa. Itulah huruf Pegon, huruf Hijaiyah dengan kearifan lokal :D, dalam kelas ini sedikit sekali yang tahu tentang Pegon. Hal ini dapat saya ketahui saat pak Haris bertanya siapa saja yang bisa baca huruf Pegon :(, pada kelas Pegon ini bercerita teknis tentang penulisan Pegon dan akan mematenkan huruf ini. Sampai sekarang saya kurang tahu sudah sampai mana proyek ini, mungkin kalau samapi paten untuk menulis kitab tidak perlu tulis tangan lagi seperti saya dulu :D.

kiki

Setelah istirahat, saya mengikuti kelas tentang Managing Social Capital in OpenSource oleh mbak Kiki dari Mozila :D, mbaknya bercerita bagaimana komunitas OpenSource dapat merubah beberapa aspek kehidupan seperti bisa banyak teman dan skill bertambah. Hari pertama ini kita jalan-jalan ke Gresmall dan lalu makan malam bareng di pojokan taman GKB.

makan malam

Hari Ke-2

awal

Hari kedua, kita berangkat agak siangan dan tidur lebih nyenyak tidak seperti hari Jum’at kemarin :D. Pada hari kedua keynotenya ganti, dari Gnome Member dan Domus. Gnome member oleh Mrs. Rosanna menjelaskan tentang bagaimana Gnome Foundation membantu komunitas-komunitas atau perorangan untuk berkontribusi ke Gnome ataupun ke proyek OpenSource lainnya. Maaf kalau salah mengartikan :D, terus dari Domus ada pak Stephanus bercerita tentang bagaimana perusahaannya menggunakan aplikasi OpenSource untuk pekerjaan kantor Domus.

Pada hari kedua ini saya memilih kelas mas Darian tentang semangat komunitas OpenSource di Jawa Timur dan kelas kedua tentang WxGlade Python. Pada kelas mas Darian ini bercerita tentang komunitas-komunitas OpenSource di Jawa Timur dan kegiatan apa saja yang sudah dilakukan. Selain itu bercerita tentang apa saja kelebihan yang didapat ketika mengikuti dan berkontribusi di komuniats lokal, nah ada satu moment kalau tidak salah pak Estu Fardani nyeletuk kalau beliau kerja tidak pakai ijazah sama sekali, beliau kerja berdasarkan refrensi dari teman yang sudah tahu keahliannya di komunitas jadi kalau bersungguh-sungguh di komunitas untuk mendapatkan sudo (orang dalam) pasti mudah. Karena skill kita di komunitas tidak diragukan lagi karena ya itu tadi belajar, berbagi dan bermanfaat untuk ornag lain.

mas darian

Setelah kelas ini selesai pindah ke kelas WxGlade Python. Kelas dimana menjelaskan menggunakan WxGlade untuk membuat aplikasi di Python menggunakan WxGlade, karena terlalu teknis tidka dapat saya jelaskan detailnya. Kelas kedua selesai kembali ke venue untuk penutupan dan lightning talk. Sambil menunggu lightning talk, kita ishoma dulu, kemabli ke lab algo untuk beberes bawaan untuk pulang nanti. Waktu beberes ini ada yng lucu, yang mana mas Ali Muchtarom mengajak beli nasi Bondan :D semua terdiam sejenak dan mikir nasi Bondan itu apa dan beli dimana?. Terlalu keras mikirnya sampai tidak keluar asapnya wkwkwk, eh nasi Bondan yang dimaksud itu nasi Boran makanan khas Lamongan :D. Gegera mikir ini, kita agak belakangan datangnya pada sesi lightning talk.

Nah pada lightning talk ada yang seru, terutama yang dibawakan oleh pak Faiq Aminudin. Beliau bercerita tentang pemakaian OpenSource di dunia Pendidikan, beliau menceritakan bagaimana sekolahan beliau memakai OpenSource secara penuh dan merasa sendirian, terasing dan kurangnya perhatian dari pemerintah saat menggunakan OpenSource. Ada satu slide yang membuatku terus ingat “I NEED YOU”, sebuah satu kata yang sangat mendalam. Dan ini adalah hal yang sama yang saya rasakan ditempat saya bekerja, bahkan ada ya begitulah :D. Karena itulah, saya ingin komunitas Boxer ini tetap ada, tapi entah kapan saya bisa terus ada di dalamnya :D. Dan sesi terakhir diisi oleh pak Haris, beliau bercerita bagaimana perjalanan beliau pada dunia OpenSource. Ada dua quote beliau yang saya ingat “Loyallah pada apa yang kamu kerjakan bukan kepada siapa kamu bekerja” dan yang kedua adalah quote yang sering saya dengar “Hidupkanlah sebuah komunitas dan jangan hidup dari komunitas” yang initnya jangan mencari enaknya saja dari komunitas atau mencari keuntungan saja tapi berilah sebuah kehidupan terhadap komunitas dengan begitu adalah salah satu cara untuk mendukung dan memberi kesempatan yang lain. Jangan hanya menerima saja tapi cobalah untuk memberi :D.

Penutup

Setelah penutupan selesai waktunya pulang ke Bojonegoro, kami pulang ke Bojonegoro setelah sholat maghrib. Pada saat perjalanan pulang ini ada hal lucu, waktu meliwati bundaran setelah terminal Bunder kita nyasar wkwkwkw…yang seharunya lurus eh ada yang belok kiri menuju kearah Mojokerto :D. Hal kedua saat mendekati Lamongan yang katanya mau membeli nasi Bondan, saya teriaki yang depan tidak kedengaran akhirnya lurus terus dan yang ketiga di pasar Babat :D saya sudah menyalakan sein belok kanan, pak carik sudha memberi tahu kalau belok kanan eh mas Ali malah lurus terus wwkwkwkw…ditanya lewat WA kenapa lurus terus katanya mas Gunawan punya jalur sendiri wkwkwkw, akhirnya janjian di pom tapi ditungguin di pom kok tidak muncul-muncul ternyata mereka menunggu di pom sebelah baratnya lagi :(, setelah ketiga adegan tersebut kita lapar, berhenti sebentar di Baureno beli nasi goreng.

nasi goreng

Setelah nasi goreng habis, lanjut perjalanan pulang ke rumah masing-masing. Terima kasih teman-teman yang sudha mau berangkat bareng ke acara Gnome Asia Summit 2019, terima kasih panitia yang telha sukses menyelenggarakan acara Gnome Asia Summit 2019 dan telah mmeberi tempat tidur kepada kami terutama mas Zammy penunggu lab yang sudah kami repoti :D, terima kasih juga kepada teman-teman penggiat OpenSource yang telah memberi semangat bahwa saya tidak sendirian ;D. mohon maaf bila ada kata yang salah dalam penulisan ini, terima kasih :D.

comments powered by Disqus