Mengatasi ERROR: You can't mount 0! Saat Chroot Manjaro Live USB
Seminggu yang lalu, saya iseng update OS Windows 10 dari build 18 ke build 20H. Karena saat update Windows Defender tidak bisa dan diharuskan update Windwos dulu. Hampir 2 jam lebih proses download update dan install selesai, minta restart dan blar. Grub rescue, ini menandakan grub hilang harus diperbaiki tetapi pada boot option kedua grub masih detek. Untuk melanjutkan proses update terpaksa penct F12
untuk memilih boot Windows. Dan ya ternyata kena masalah lagi, Undoing changes made to your computer
berarti gagal install update. Akhirnya tidak bisa menikmati update 20H sementara waktu.
Manjaro Live USB
Untuk memperbaiki Grub Rescues pada GNU/Linux diperlukan sebuah Live USB untuk melakukan chroot. Untuk yang belum tahu apa itu chroot? Chroot adalah sebuah proses untuk mengoperasikan sebuah sistem sebagai root sementara pada suatu yang menggunakan Live OS baik Live USB ataupun Live DVD. Nah, chroot ini merupakan kependekan dari change root. Untuk menginstall grub pada Manjaro bisa membaca wiki yang dimiliki Manjaro tentang GRUB/Restore the GRUB Bootloader.
Masalah Pertama
Pada terdapat pilihan chroot otomatis menggunakan manjaro-chroot -a
dan ya hasilnya seperti berikut:
Terdapat pesan ERROR: You can''t mount 0!
ini menandakan gagal menjalankan chroot, setelah dicari permasalahan ini ternyata juga banyak yang mengalaminya. Baik yang dual boot ataupun lebih, dan kebanyakan penyebabnya ada partisi yang terenkripsi dan perlu di dekripsi. Saya cek ternyata tidak ada yang partisi yang terenkripsi. Berikir sejenak dan ya, saya lebih memilih masuk chroot secara manual untuk mengatasi ERROR: You can''t mount 0!
.
Masalah Kedua
Sukses masuk masuk chroot, reinstall grub dan ya bootloader Windows tidak kebaca cuma bootloader Manjaro saja yang terdeteksi, cek OS yang terdeteksi menggunakan perintah:
sudo os-prober
Ternyata Windows masih terdeteksi, coba reinstall grub lagi dan masih saja hanya bootloader Manjaro yang terdeteksi padahal bootloader Manjaro dan Windows dalam satu partisi EFI yang sama. Sementara waktu sampai 2 hari cuma menggunakan bootloader Manjaro saja.
Penutup
Setelah 2 hari hanya menggunakan bootloader Manjaro, ketemu alternatif lain untuk menampilkan 2 bootloader anatara Manjaro dan Windwos, yaitu memakai rEFInd. Ya karena terlihat menarik karena kita bisa menggunakan tema jadi lebih seru.
Bagus bukan? nanti saya juga akan menulis tentang rEFInd ini setelah selesai menulis lanjutan dari Berpura-pura Menjadi Data Analis Bagian Kedua, terima kasih sudah membaca dan sampai jumpa ditulisan selanjutnya.
Referensi tulisan: